Langsung ke konten utama

Mysterious Lady - [Part 3]

 "Kau lihat? Sekarang pakaianku berbeda, berarti sesuatu telah terjadi." ucapnya singkat.

"Apa lagi maksudmu kali ini, Yoo Hera?" tatapan Seokjin terlihat lebih tajam dan serius dari sebelumnya.

"Kau akan mengetahuinya nanti. Selamat tinggal." Hera tiba-tiba berjalan pergi meninggalkan Seokjin yang masih berdiri mematung, pikirannya benar-benar bingung saat ini. 

Baru beberapa detik setelah wanita itu pergi, Seokjin mengalihkan pandangannya berniat untuk melihatnya kembali. Dan jika ia bisa, ia ingin menghampiri wanita itu lagi dan berbicara dengannya.

Namun, nyatanya ia tidak melihat Hera sama sekali. Benar-benar hilang. Menghilang dari pandangannya. Tanpa jejak. Dan saat itulah, Seokjin merasakan jika wanita yang selama ini ditemuinya itu bukanlah sosok manusia seutuhnya. Seokjin menyadari, pakaian wanita itu berbeda dari yang sebelumnya serba hitam, kini berganti warna menjadi serba merah. Akhirnya, ia sepertinya menyadari kembali, jika memang telah terjadi sesuatu. Apa sesuatu itu yang menimpa Hera? Pikir Seokjin awal.

~~~

Begitu sampai di depan pintu rumahnya, ponsel Seokjin berdering. Ia mengangkat panggilan tersebut.

"Hei, Kim Seokjin!" seru seseorang di seberang telepon, kedengarannya begitu serius.

"Ada apa?" 

"Kau di mana? Jika sedang di rumah, cepat nyalakan tv-mu dan cari channel xxx! Kau harus melihat apa yang terjadi,"

"Baiklah, akan aku cek sekarang. Aku baru sampai di rumah." Seokjin pun segera mengambil remote tv dan menyalakan tv-nya, mencari channel yang sudah diperintahkan temannya saat di telepon tadi.

Begitu melihat siaran tv di channel tersebut, tubuhnya seketika lemas, remote tv yang digenggamnya nyaris jatuh membentur lantai. Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Sebuah berita kematian seseorang. Seseorang yang begitu dikenalnya, terlebih di masa lalunya.

Ponselnya kembali berdering. Seokjin mengangkatnya. Yang menghubunginya sekarang adalah orang yang sama yaitu temannya tadi.

"Kau sudah melihat beritanya?"

"......" Seokjin belum mampu membuka mulutnya, ia masih terdiam setelah melihat apa yang terjadi pada siaran tv tadi.

"Dia mantan pacarmu dulu, bukan?"

Tanpa sadar, Seokjin menganggukkan kepalanya meski tahu orang yang menghubunginya di seberang sana tentu tidak melihat anggukkannya. "Aku tidak menyangka. Sungguh.."

"Aku juga,"

"Terima kasih sudah memberitahuku tentang hal ini."

"Kau memang harus mengetahuinya, kawan."

Seokjin lalu memutuskan panggilan tersebut. Berita pada siaran tv-nya tadi adalah berita mengenai kematian mantan kekasihnya dulu. Gadis yang menyatakan perasaannya pada Seokjin saat laki-laki itu masih mencintai Yoo Hera. Yang dengan alasan bodoh, ia menerima perasaan gadis lain itu. 

Dan sekarang, gadis itu --mantan kekasihnya-- diberitakan meninggal. Mayatnya ditemukan terkubur dengan bekas sayatan yang cukup dalam di kedua pergelangan tangannya. Bekas sayatan itu membuat banyak orang, termasuk polisi, berpikir jika kematian gadis itu karena bunuh diri. Namun, mayatnya yang dikubur di dalam tanah kembali membuat mereka ragu. Apa gadis itu mengubur hidup-hidup dirinya sendiri setelah melakukan percobaan bunuh diri? Namun, hal itu sepertinya mustahil mengingat kedua pergelangan tangannya yang tersayat dan dipenuhi darah.

Atau.. Ada seseorang yang mengubur mayat gadis itu ke dalam tanah? 

Tapi, siapa? 

Entahlah, semua orang yang ada di sana masih mempertanyakan hal tersebut.

~~~

Beberapa hari setelah kejadian itu, Seokjin mencoba untuk mendatangi rumah Yoo Hera, wanita misterius yang dikenalnya selama beberapa hari ini.

Tak seperti waktu itu, hawa aneh tidak terlalu dirasakannya lagi. Dengan keyakinan yang ada pada dirinya, ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah wanita itu lagi, apapun yang terjadi.

Setelah beberapa lama berdiri di depan rumah wanita itu sambil sesekali mengetuk pintu, Seokjin tidak mendapatkan jawaban apapun. Lalu, seorang laki-laki yang tinggal di sebelah rumah wanita itu menghampirinya.

"Kau mencari pemilik rumah ini? Rumah ini sudah kosong selama kurang lebih 2 tahun, aku tidak tahu ke mana perginya si pemilik rumah." ujar laki-laki tersebut.

"Benarkah?" Seokjin menatapnya kaget. Nafasnya terasa tercekat. "Kalau begitu, baiklah. Terima kasih." 

Seokjin kembali memandangi pintu rumah itu. Ke mana perginya wanita itu? Seokjin yakin ia tidak salah rumah, terakhir saat berjalan bersama wanita itu, ia ingat jika wanita itu memasuki rumah ini. Namun, laki-laki tadi memberitahunya jika rumah ini telah kosong selama 2 tahun?

Pikiran Seokjin kembali menerawang. Apakah maksud dari ucapan wanita itu kemarin ada hubungannya dengan hal ini? Ia ingat, wanita itu mengatakan jika warna pakaiannya telah berubah, berarti sesuatu telah terjadi. Namun, jika dibandingkan dengan masa sekarang, bukankah seharusnya wanita itu muncul 2 tahun yang lalu dengan warna pakaian yang telah berubah? Mengapa wanita itu baru muncul sekarang dan mengatakan hal ini padanya?

Apa jangan-jangan, perkataan wanita itu ada hubungannya dengan kematian mantan kekasihnya yang dilihatnya pada siaran berita di tv kemarin? Jika ya, maka sesuatu yang telah terjadi itu adalah kematian mantan kekasih Seokjin. Jadi, dapat diartikan jika wanita itu mengetahui apa yang telah terjadi karena kelebihannya yang bisa menerawang semua itu? Seokjin sepertinya meyakini hal tersebut.

Entah apa ataupun bagaimana maksud dari perkataan Yoo Hera, wanita misterius itu, tetap saja penuh dengan teka-teki di dalamnya.

Dan sekarang ini, ia sedang menatap lurus Seokjin dengan tatapan lirihnya melalui jendela dari dalam rumah itu. Namun, sayangnya Seokjin sudah tidak dapat melihat wanita itu lagi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mysterious Lady - [Part 2]

 "Itu bukannya.. Wanita itu?!" Seokjin memperjelas pengelihatannya. Wanita yang duduk di kursi taman sambil membelakanginya itu adalah memang benar, orang yang dia cari sejak beberapa hari yang lalu. Meskipun posisi orang itu membelakangi Seokjin, ia yakin jika orang itu adalah wanita misterius yang sedang dicarinya. Hari ini Seokjin berencana untuk pergi ke luar mencari bahan keperluannya di rumah. Saat melewati taman yang berada di dekat rumahnya, ia tak sengaja melihat seseorang tengah duduk di kursi taman. Sendirian. Taman itu terlihat begitu sepi, tak seperti biasanya. Tanpa pikir panjang, Seokjin pun langsung menghampiri wanita itu. Tinggal beberapa langkah lagi, namun tiba-tiba saja wanita itu berdiri dan membalikkan tubuhnya, membuat Seokjin tersentak dan menghentikan langkahnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah ini. Wanita itu menatap Seokjin lurus. Bukan dengan wajah dingin seperti biasanya, kali ini wanita itu menampilkan senyumannya yang tipis, ...

Mysterious Lady - [Part 1]

Sore ini menjadi sore yang begitu hangat, tidak seperti biasanya yang terasa sedikit dingin. Hari ini terasa berbeda. Kim Seokjin, laki-laki bertubuh tinggi nan tampan tersebut kini sedang menengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit sore dengan sinar matahari yang tidak begitu terik. Ia menghembuskan nafasnya panjang. Seharian ini ia telah cukup lelah berkutat dengan laptop yang kini ada di dalam tasnya. Tugas kuliahnya yang begitu menumpuk harus segera diselesaikannya hari ini. Dan setelah pulang dari kampus tadi, ia memilih untuk diam sebentar dan menjernihkan pikirannya yang sedang lelah. Ia kembali menegakkan kepalanya. Kini, pandangan matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan dari kejauhan dan akhirnya lewat beberapa langkah di depannya. Sedikit agak jauh, namun Seokjin dapat melihat wajah wanita tersebut dengan jelas. Ia seperti mengenali wajah wanita itu. Pakaiannya yang serba hitam, poni depannya yang menutupi dahi serta rambut hitamnya yang lurus dan panjang...

ILY to the Moon and Back

 -- 06.00 KST -- "Yoongi? Kamu udah mandi, mau ke mana?" Yuna yang sedang memasak di dapur tidak sengaja melihat suaminya, Min Yoongi, keluar dari kamar mandi dengan celana dan juga handuk yang menutupi pundaknya. "Mau ke Bighit lah, sayang. Ke mana lagi?" sahutnya singkat sambil berjalan memasuki kamar mereka. Yuna hanya menatapnya heran. Tidak seperti biasanya suaminya itu pergi ke Bighit sepagi ini. Beberapa menit kemudian, Yuna mulai menyajikan makanan yang sudah ia masak dan menatanya dengan rapi di atas meja makan mereka.  "Sayang, ayo sini kita sarapan dulu." ajaknya saat melihat Yoongi yang baru saja keluar dari kamar dengan berbalut pakaian casual seperti yang biasa ia kenakan.  Yoongi lalu duduk di kursi yang posisinya berhadapan dengan Yuna. Mereka berdua pun mulai menikmati sarapannya. "Tumben pagi-pagi gini kamu ke Bighit? Biasanya juga jam 8 kita pergi bareng ke sana. Kamu ada kerjaan tambahan, ya?" Yuna adalah seorang stylist sekal...